Masalah sampah plastik di lingkungan sekolah tak bisa diabaikan. Sekolah adalah tempat di mana generasi muda menghabiskan sebagian besar waktunya, dan mereka akan membawa nilai-nilai dan kebiasaan yang mereka pelajari ke masa depan. Oleh karena itu, sekolah memiliki peran kunci dalam membentuk kesadaran lingkungan siswa.
Masalah sampah plastik bukan hanya mengganggu keindahan lingkungan sekolah, tetapi juga memiliki dampak yang lebih luas pada ekosistem dan kesehatan. Mengatasi masalah ini adalah langkah konkret dalam mendidik siswa tentang tanggung jawab mereka terhadap lingkungan. Hal ini juga membantu mengurangi konsumsi plastik sekali pakai yang merusak lingkungan secara global, menciptakan peluang untuk mempraktikkan keberlanjutan, dan memotivasi siswa untuk menjadi agen perubahan positif dalam upaya melindungi bumi.
Sumber utama Sampah Plastik di Sekolah
1. Kantin
Kantin pasti menjual makanan dan minuman yang dikemas dalam plastik sekali pakai. Dan masih sering ditemui, siswa asal buang sampah tersebut di mana saja mereka berada, apa lagi siswa SD. Meskipun kadang, kotak sampah telah disediakan.
2. Perlengkapan Sekolah
Perlengkapan sekolah semacam sampul buku plastik, pena, dan perlengkapan lainnya, banyak yang berbahan plastik.
3. Acara di Sekolah
Pelaksanaan acara di sekolah sering melibatkan penggunaan plastik, seperti gelas plastik, pembungkus makanan atau snack, sampah prakarya dan sebagainya juga penyumbang sampah plastik di sekolah. Meski tidak sering, namun biasanya pelaksanaan acara di sekolah, meninggalkan sampah plastik dalam skala cukup besar.
Baca juga: Tips Traveling Bersama Anak
Dampak Negatif dari Akumulasi Sampah Plastik di Sekolah
Sampah plastik yang berserakan menciptakan tampilan yang tidak menyenangkan dan tidak sehat di area sekolah. Sehingga menjadikan lingkungan sekolah kotor dan tak sedap dipandang mata. Selain itu, saat sampah plastik terurai atau terbakar, dapat menciptakan polusi udara dan air yang merugikan. Lebih jauh lagi, penggunaan plastik sekali pakai berkontribusi pada permasalahan global perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sebab sampah plastik sulit terurai.
Solusi dan Tindakan Mengatasi Smapah Plastik di Sekolah
Untuk mengatasi masalah sampah plastik di sekolah, ada berbagai solusi dan tindakan yang dapat diambil, yakni:
1. Pendidikan Kesadaran Lingkungan
Guru dapat memainkan peran penting dalam mengedukasi siswa tentang dampak negatif sampah plastik dan pentingnya konservasi alam. Secara harfiah konservasi alam adalah filsafat moral dan gerakan konservasi yang berfokus pada perlindungan spesies dari kepunahan, pemeliharaan dan pemulihan habitat, peningkatan jasa ekosistem, dan perlindungan keanekaragaman hayati (Wikipedia).
Penyelenggaraan program edukasi lingkungan yang melibatkan siswa dalam kegiatan seperti kunjungan ke tempat daur ulang atau penanaman pohon, misalnya. Bisa menjadi salah satu kegiatan rutin di sekolah.
2. Pengurangan Penggunaan Plastik
Sekolah dapat mengenalkan kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, seperti mengganti peralatan makan kantin dengan yang bisa digunakan ulang. Selain itu promosi penggunaan botol minum yang dapat diisi ulang sebagai alternatif terhadap botol air plastik, bisa menjadi salah satu cara pengurangan penggunaan plastik.
3. Pengelolaan Sampah yang Efisien
Dengan pemasangan tempat sampah yang terpisah untuk sampah daur ulang, sampah organik, dan sampah lainnya. Mungkin juga diperlukan pelatihan siswa, guru dan staf sekolah tentang cara yang benar dalam memilah dan mengelola sampah, demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dari sampah plastik.
Kesimpulan
Masalah sampah plastik di sekolah adalah persoalan serius yang perlu ditangani. Identifikasi sumber sampah plastik, memahami dampak negatifnya, dan mengambil langkah-langkah konkret untuk menguranginya dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih bersih dan berkelanjutan. Melibatkan siswa, guru, dan staf sekolah dalam upaya ini adalah kunci untuk mencapai perubahan yang positif dalam mengatasi masalah sampah plastik di sekolah. Yang paling penting tentunya, adanya kesadaran diri terhadap konservasi alam. Minimal komitmen untuk membuang sampah pada tempatnya dan menghindari penggunaan kemasan plastik.
Postingan ini diikutsertakan dalam eco literasi aksi melestarikan bumi, Challenge Eco 3Dop Ibuku Content Creator.